TIMES BEKASI, BEKASI – Sawah-sawah yang dulu menghijau kini tertutup oleh beton dan aspal, menyisakan debu dan bising di udara yang dulu segar.
Tanah yang dulu murah kini berubah menjadi emas, tak terjangkau oleh mereka yang hanya bisa bermimpi dan terpinggirkan. Mimpi-mimpi yang dulunya mengudara kini terjebak dalam ketidakpastian.
Di balik tembok kota yang megah Kota Bekasi, kehidupan sebagian warga Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, bergulir pelan. Tertinggal di antara gedung pencakar langit yang hanya bisa dilihat dari kejauhan.
Di sana banyak gang sempit yang seakan tak bertuan dan belum tersentuh derasnya pembangunan. Saat melangkah lebih jauh, mata juga terbelalak dengan sajian pemandangan rumah-rumah kumuh yang kondisinya sungguh ironis dan jauh dari kata layak.
Seakan tak percaya, cerita tentang kemegahan Kota Bekasi yang menjadi salah satu daerah penyangga ibu kota Jakarta ternyata tidaklah semuanya benar. Masih banyak kesenjangan dan ketertinggalan yang tertulis dalam lembaran-lembaran kisah kehidupan warga yang menyayat hati.
Tingkatkan Aksebilitas Menuju Ibu Kota
Sebagai kota metropolitan, Jakarta memang menjadi magnet bagi banyak orang karena berbagai alasan, termasuk bagi warga Kota Bekasi. Jakarta menawarkan peluang ekonomi yang besar, pusat bisnis dan pemerintahan, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan yang relatif lebih baik dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia.
Sebagai daerah penyangga ibu kota Jakarta, warga Kota Bekasi sangat bergantung pada aksesibilitas ke Jakarta, tak terkecuali bagi warga Kelurahan Jatiluhur. Mereka butuh mobilitas sehari-hari untuk bekerja atau bersekolah di Jakarta.
Bahkan letaknya yang strategis, membuat wilayah Jatiluhur menjadi salah satu jalur alternatif bagi warga dari daerah Bekasi lainnya yang ingin menuju Jakarta.
Dengan kondisi tersebut, tak ada kata lain, selain perlunya upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur kondisi jalan yang telah tersedia selama ini.
“Infrastruktur jalan yang layak sangat menentukan seberapa cepat dan efektif mobilisasi yang dilakukan. Kalau mobilisasinya baik, tentu otomatis akan mampu mengurangi kemacetan dan meningkatkan produktivitas,” kata Dansatgas TMMD ke-122 Kodim 0507/Bekasi Kolonel Arm Rico Ricardo Sirait.
Rico menambahkan, belum lagi pada saat musim penghujan tiba, kondisi jalan yang berkubang dan banyak genangan air juga sering kali menjadi faktor penghambat warga dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Menurutnya, hal itu jelas berdampak terhadap kerugian secara ekonomi.
Pamen TNI AD itu mengungkapkan, kondisi itu pula yang melatarbelakangi pelaksanaan TMMD ke-122 Kodim Bekasi yang salah satu sasaran fisiknya difokuskan pada peningkatan kondisi jalan. Total ada 12 sasaran peningkatan kondisi jalan yang terdiri dari 5 titik pengaspalan jalan dan 7 titik pengecoran jalan.
Selain peningkatan kondisi jalan, juga dilakukan berbagai sasaran fisik lainnya yang berupa pemasangan 13 titik U-Ditch, serta perbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 15 unit.
Lanjutkan Pembangunan di Kota Bekasi
Kehadiran program TMMD ke-122 Kodim 0507/Bekasi mendapat antusias tinggi dari berbagai komponen masyarakat, tak terkecuali Pemkot Bekasi.
Pj. Wali Kota Bekasi Gani Muhamad menilai, TMMD ke-122 yang dilaksanakan merupakan wujud Kemanunggalan TNI-Rakyat untuk turut mengakselerasi pembangunan, khususnya di Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Lebih dari itu, sebutnya, TMMD juga sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan semangat gotong-royong di tengah-tengah masyarakat.
“Selain tujuan yang sangat mulia, karena ingin membantu akselerasi, juga makna yang terpenting adalah menumbuhkan semangat gotong-royong di masyarakat dalam turut serta membangun Kota Bekasi,” terang Gani.
“Ini suatu momentum yang sangat baik dan strategis yang harus kita pelihara dan lestarikan,” tegasnya.
Di samping kegiatan fisik, ungkapnya, berbagai kegiatan nonfisik juga dilakukan dalam TMMD di Kelurahan Jatiluhur. Mulai dari penyuluhan-penyuluhan dalam konteks bela negara, pemahaman Pancasila, Posyandu, Posbindu, serta pencegahan dan penuntasan stunting di Kota Bekasi.
Meski penanganan stunting di Kota Bekasi diakuinya hampir zero stunting, namun juga tetap dilakukan upaya untuk penuntasannya.
“Melalui TMMD kita akan tuntaskan (stunting) dengan membagi-bagikan suplai pangan, nutrisi, termasuk telur kepada anak-anak yang terindikasi stunting,” ujarnya.
Berkah Untuk Botin dan Keluarga
Satgas TMMD Kodim 0507/Bekasi bersama Warga Membangun Rumah Botin
Rumah itu tampak rapuh, seolah sedang menunggu waktu untuk runtuh. Atapnya juga bolong di sana-sini. Belum lagi kayu-kayu penyangga juga tampak lapuk, berderak pelan ketika disentuh angin, seakan rumah ini menjerit dalam kesakitan.
Di rumah itu, Botin (55), warga Kelurahan Jatiluhur yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh tani tinggal bersama istri dan ketiga anaknya.
Dengan pekerjaannya saat ini dan istrinya yang hanya sebagai buruh cuci dan seterika, Botin hanya bisa pasrah dengan kondisi rumahnya. Bahkan diakuinya, atap rumahnya pun sering bocor dan genteng-gentengnya juga sering jatuh.
“Gitu deh, kalau hujan bocor. Kalau angin, genteng kadang-kadang pada jatuh. Kayu-kayunya pada rapuh, rayapnya pada naik ke atas,” kata Botin ditemui di rumahnya waktu itu.
Tak hanya kondisi rumahnya yang jauh dari kata layak, kehidupan Botin dan keluarganya juga jauh dari kata sejahtera. Bahkan untuk makan sehari-hari juga pas-pasan.
“Makan ya seada-adanya, secukup-cukupnya. Habis pendapatan gak tentu, kadang-kadang kerja, ya kadang-kadang banyak ngasonya (nganggur),” ungkapnya.
Namun Botin kini bisa tersenyum, saat harapan itu datang melalui program TMMD ke-122 Kodim 0507/Bekasi. Rumahnya yang terbuat dari kayu dan bambu dipilih menjadi salah satu sasaran renovasi rumah tidak layak huni.
Botin mengucapkan terima kasih kepada Satgas TMMD Kodim 0507/Bekasi.
Raut kegembiraan tak bisa menutupi wajahnya yang telah mulai keriput. Ia mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepedulian yang diberikan.
“Sangat bersyukur sekali, gembira dah, nggak bisa diucapkan dengan kata-kata. Terima kasih sama bapak TNI dan pak Babinsa yang sudah membantu,” ujarnya.
Dengan kondisi rumahnya saat ini yang jauh lebih layak, Botin mengaku kini keluarganya tak perlu kehujanan lagi atau sekedar mencari tempat berteduh saat hujan turun.
“Alhamdulillah sekarang hujan bisa tenang, kerja juga enak, kalau hujan-hujan tidur juga enak dan tenang. Kalau kemarin-kemarin, hujan kadang kita sering lari ke musala,” terangnya.
Sentuh Permasalahan Banjir di Kota Bekasi
Banjir salah satu permasalahan di Kota Bekasi yang tak kunjung menemui titik terang dalam penanganannya. Selain disebabkan dari meluapnya aliran sungai dan tingginya curah hujan yang turun, banjir biasanya juga disebabkan kurang baiknya sistem drainase yang ada di pemukiman warga.
Kecamatan Jatiasih menjadi salah satu daerah di Kota Bekasi yang rawan terhadap banjir. Di sini banyak pemukiman warga yang sering tergenang air saat intensitas hujan tinggi.
Meski tidak separah seperti kelurahan lain di Kecamatan Jatiasih, Kelurahan Jatiluhur yang saat ini menjadi sasaran diselenggarakannya TMMD ke-122 Kodim 0507/Bekasi juga sering terjadi genangan air di mana-mana saat musim penghujan tiba. Hal ini dikarenakan masih kurangnya drainase yang dibangun dan kondisi jalan yang belum diperbaiki.
“Sebetulnya kondisi wilayah Jatiluhur tidak cukup memperingatkan terkait banjir, tetapi di beberapa titik lokasi masih ada jalan-jalan yang belum diperbaiki secara sempurna dan belum ada saluran-saluran air yang dibangun,” kata Camat Jatiasih Azhar.
Azhar menyebut, kondisi itu membuat terjadinya genangan yang tidak dapat dialirkan, sehingga mengakibatkan kondisi jalan menjadi becek dan tidak nyaman dilalui oleh masyarakat.
Dengan kondisi itu, ia mengaku bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran TMMD ke-122 Kodim 0507/Bekasi yang telah melakukan perbaikan-perbaikan di Jatiluhur. Baik itu perbaikan akses jalan maupun pembangunan 13 titik U-Ditch.
Melalui pembanguan U-Ditch, Azhar berharap tidak akan ada lagi genangan-genangan air dan kondisi jalan becek yang menyulitkan warganya.
“Diharapkan dengan program U-Ditch ini akan mampu mengalirkan genangan-genangan dan menghilangkan kondisi jalan becek, sehingga pada saatnya masyarakat dibuat nyaman dalam melalui kondisi jalan lingkungan yang ada,” ujarnya.
Bangun Kepercayaan dan Kemanunggalan TNI-Rakyat
Tim Wasev TMMD ke-122, Mayjen TNI Arief Gajah Mada memuji kerja keras para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD. Ia menilai, mereka telah mampu menunjukkan dedikasi yang terbaik dan memberikan dampak luar biasa di tengah-tengah masyarakat.
Tim Wasev TMMD ke-122, Mayjen TNI Arief Gajah Mada tnjau sasaran TMMD Kodim 0507/Bekasi.
"Saya sangat mengapresiasi kerja keras Satgas TMMD ke-122 yang telah bahu-membahu dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Kalian tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun kepercayaan dan kemanunggalan antara TNI dan rakyat," ujar Arief di lokasi.
Meski demikian, pria yang juga menjabat sebagai Aspers Kasad itu tetap menekankan akan pentingnya nilai kerja sama dan semangat gotong-royong dalam setiap pengerjaan berbagai sasaran. Tanpa itu, menurutnya, tujuan dari setiap gelaran TMMD tidak akan terwujud.
Terkait sasaran yang dipilih, ia menyebut telah tepat sasaran. Dari hasil pengamatannya, sasaran-sasaran itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Tadi sudah sama-sama kita lihat, mulai dari dan pengecoran jalan, renovasi rumah tidak layak huni, hingga pembangunan drainase yang memang kondisinya sangat dinantikan warga,” jelasnya.
Warga Kelurahan Jatiluhur menjemput anaknya pulang sekolah melewati jalan baru
Matahari pagi menyinari Kelurahan Jatiluhur yang kian berkembang. Setelah 30 hari berlalu, rumah-rumah yang dulu masih berdinding kayu dan bambu, kini berdiri kokoh dengan tembok. Jalan yang dulu becek kini sudah dilapisi cor-cor dan aspal yang kuat sehingga membuat para ibu tersenyum lebar melihat anak-anak mereka bisa bersekolah dengan sepatu dan seragam bersih.
Kelompok Tani Kelurahan Jatiluhur panen bersama Satgas TMMD Kodim 0507/Bekasi
Begitu juga kelompok tani, dengan adanya urban farming di wilayahnya, kini sudah menikmati hasil panen bayam, kangkung dan jenis sayuran berjangka pendek tanam. Wajah mereka nampak tersenyum dan penuh suka cita dengan hasil panennya.
Mereka tak lagi merasa kesulitan dalam mencukupi ekonomi keluarga dan dapat dengan tenang membiayai anak-anak mereka bersekolah. “Dengan panenan yang seperti ini kami yakin ke depan ekonomi keluarga kami dapat tercukupi dengan baik dan dapat hidup layak seperti tetangga-tetangga kami,” kata Hamim, Ketua kelompok Tani Kelurahan Jatiluhur.
Hamim juga mengaku bangga dan berterima kasih kepada anggota Satgas TMMD yang selama ini telah membantu, baik dari bantuan pupuk, sosialisasi mengenai pertanian, dan juga membantu panen. Diakuinya, berbagai ilmu pertanian yang telah diberikan sangat berguna untuk meningkatkan pertanian di Jatiluhur. Untuk itu ia berharap ke depannya masih dapat berkelanjutan.
Bagai lentera yang hadir di kegelapan, kehadiran TMMD ke-122 Kodim 0507/Bekasi telah membuat kehidupan warga Jatiluhur kini tak lagi bergulir pelan. Keberhasilan program yang telah hadir sejak tahun 1980 ini tidak hanya sebatas membangun infrastuktur, tetapi juga mampu membangun harapan baru bagi warga Jatiluhur. Utamanya sebagai penyangga ibu kota dalam memenuhi kebutuhan pangan. (*)
Pewarta | : Joko Wiyono |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |