TIMES BEKASI, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag RI) menggelar Musabaqah Tilawatil Qur'an Nasional (MTQN) ke-XXX dengan menggunakan sistem digital yang pertama kali sepanjang gelaran MTQN.
“Ada hal yang menarik dalam penyelenggaraan MTQN ke-XXX yaitu diawalinya dengan serba digital,” ucap Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo dalam konferensi persnya di gedung Kemenag Thamrin, Jakarta, Senin (1/9/2024).
Wibowo mengatakan, menghadapi perkembangan teknologi dan arahan Pemerintah terkait digitalisasi, Kemenag melalui kegiatan MTQN ke-XXX bertransformasi secara digital baik dari persiapan hingga pelaksanaan kegiatannya.
“MTQN ke-XXX ini kita ikhtiarkan segalanya serba digital. Inilah harapan dari Kemenag bahwa proses transformasi digital sudah berjalan sesuai roadmap Kemenag,” ucap Wibowo kepada awak media.
Menurut Wibowo, Kemenag telah mempersiapkan berbagai hal detail yang menyangkut transformasi digital di kegiatan nasional yang akan dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.
“Proses transformasi digital di MTQN ke-XXX akan terus dikembangkan karena ini baru pertama semua terhubung dengan digital. Mudah-mudahan ini menjadi langkah baru penyegaran MTQN dan diharapkan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Wibowo.
Penerapan Sistem Digital
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kemenag, Ahmad Zayadi menjelaskan bahwa proses pendaftaran sudah mulai digital hingga sertifikat pun dalam bentuk digital juga.
“Pertama E-MTQ, digunakan untuk pendaftaran dan verifikasi peserta dari Provinsi. Sistem ini harapannya adalah data peserta terverifikasi dengan akurat dan sangat valid,” jelas Zayadi.
Ia juga mengungkapkan, terkait pendaftaran dan verifikasi, pihaknya bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memimalisir kecurangan data peserta.
“Kepesertaan akan diikuti oleh 1998 peserta yang terdiri dari 1567 peserta inti dan 431 peserta cadangan sehingga tidak boleh ada peserta lain di luar cadangan itu. Jumlah ini berasal dari 2377 peserta dan dilakukan verifikasi dan validasi bersama Ditjen Dukcapil,” ungkap Zayadi.
“E-MTQ ini akan mengurangi dan meminimalisir potensi kecurangan peserta dalam rangka meningkatkan kualitas,” sambungnya.
Selain E-MTQ, Kemenag juga hadirkan terobosan barunya yang disebut E-Scooring. Sistem ini bertujuan memberikan informasi skor secara langsung (real time). “Semua hadirin yang menyaksikan lomba di MTQN bisa melihat skor secara realtime tanpa harus menunggu lama,” imbuh Zayadi.
Zayadi juga telah menyediakan E-Makro, sistem bank soal yang dipersiapkan untuk MTQN ke-XXX yang akan digelar di Samarinda, Kalimantan Timur pada 6 - 16 September 2024 mendatang. “Ada 5.230 soal yang akan disodorkan ke peserta secara acak,” terangnya.
Terakhir, ia juga telah mempersiapkan tayangan live streaming selama acara berlangsung dari awal hingga akhir MTQN ke-XXX. “Akan dilakukan live streaming, kita siarkan melalui Bimas Islam TV dengan harapannya meningkatkan akuntabilitas dan obyektif,” tandasnya.
Sebagai informasi, MTQN ke-XXX yang akan digelar di Samarinda Kalimantan Timur akan menggelar 8 cabang lomba antara lain, Tilawatil Qur'an, Qiroah Qur'an, Tahfidz Qur'an, Tafsir Qur'an, Fahmil Qur'an, Syarhil Qur'an, Seni Kaligrafi Al Qur'an dan Karya Tulis Ilmiah Al Qur'an dan 1 nomor eksebisi yaitu kaligrafi digital. Sebanyak 35 dari 38 Provinsi yang ada di Indonesia akan mengirimkan pesertanya untuk berlomba diajang bergengsi tersebut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kemenag RI Gelar MTQN ke-XXX Berbasis Digital Pertama Sepanjang Sejarah MTQN
Pewarta | : Ahmad Nuril Fahmi |
Editor | : Imadudin Muhammad |