TIMES BEKASI, JAKARTA – Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sempat diskusi soal perdamaian di tengah acara pemakaman Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus.
Trump dan Zelensky membahas rencana perdamaian di Basilika Santo Petrusnsebelum isa pemakaman Paus Fransiskus dimulai.
Keduanya bertemu, berdiskusi dengan "sangat produktif" tentang perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Sejak awal perang Rusia di Ukraina, Paus Fransiskus terus menawarkan diri untuk menjadi penengah guna membantu mewujudkan perdamaian.
Ia menyerukan diakhirinya perang di hampir setiap penampilan publiknya, dan doa-doanya untuk "Ukraina yang mati syahid" menjadi doa yang sehari-hari.
Seruan mendiang Paus, pertama-tama, adalah agar berdialog supaya para pelaku kunci bersatu dan menemukan cara untuk mengakhiri konflik.
Pada hari Sabtu, tepat sebelum misa pemakaman Paus Fransiskus, dialog semacam itu terjadi antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Keduanya bertemu di dalam Basilika Santo Petrus di Vatikan selama kurang lebih 15 menit, sebagaimana dikonfirmasi juru bicara Zelenskyy kepada Reuters.
Para pemimpin itu dilaporkan sepakat untuk bertemu lagi hari ini untuk membahas lebih lanjut.
Foto-foto yang dirilis oleh kantor Zelenskyy memperlihatkan keduanya duduk berhadapan di tengah aula marmer, tanpa ada ajudan atau penasihat di dekatnya, yang menunjukkan adanya percakapan pribadi dan langsung diantara mereka.
Kedua Presiden duduk berhadapan di Basilika Santo Petrus. Mereka asyik berbincang.
Seorang juru bicara Gedung Putih menyebut diskusi itu "sangat produktif".
Sementara itu, Presiden Zelensky mengatakan bahwa itu adalah "pertemuan yang baik," seraya menambahkan bahwa keduanya telah membahas banyak hal secara pribadi.
"Berharap ada hasil dari semua yang telah kami bahas," tulis Presiden Zelensky di media sosial.
"Melindungi kehidupan rakyat kami. Gencatan senjata penuh dan tanpa syarat. Perdamaian yang dapat diandalkan dan abadi yang akan mencegah pecahnya perang lagi," tulisnya lagi.
Akhir-akhir ini, gencatan senjata itu tampaknya semakin tidak mungkin terjadi.
Terakhir kali Presiden Trump dan Zelensky bertemu langsung, diskusi berubah menjadi pertengkaran sengit.
Awal bulan ini, Presiden Trump dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengancam akan "menjauh" dari upaya untuk menengahi kesepakatan damai itu.
Dua hari yang lalu, Rusia justru melakukan serangan udara paling mematikan di Kyiv sejak awal tahun.
Pada hari Sabtu, diskusi tersebut tampak jauh lebih produktif.
Presiden Zelensky mengatakan bahwa itu adalah "pertemuan yang sangat simbolis, dengan potensi menjadi bersejarah, jika tercapai hasil bersama.
Vatikan News melansir, jika hasil pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy tersebut benar-benar terwujud menjadi sebuah ‘perdamaian yang adil’ yang sering dibicarakan oleh mendiang Paus Fransiskus tercapai, bisa jadi itu merupakan mukjizat pertamanya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Donald Trump dan Zelenskyy Diskusi Perdamaian Ditengah Acara Pemakaman Paus Fransiskus
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Faizal R Arief |